Hey, aku hampir saja melupakan rumah yang satu ini.. :D
Kalau disimak , direnungkan, dihayati, ternyata dunia ini
indah *udah sering deh bilang gini… kehidupan didalamnya, lika-liku
,kebahagian, kesedihan, kemalasan, kemarahan, kejujuran, kemunafikan, dan ke ke
ke yang lainnya.
Subhanallah.. Sungguh luar biasa apa yang telah Allah
berikan kepada diri yang sangat teramat blm pandai bersyukur ini..
Kemarin, mungkin kemarin lusa,, atau minggu lalu saja kita
sebutnya.. aku diberi pelajaran atau peringatan mungkin. Tentang satu hal yang
benar – benar akan menjadi dilemaku kelak. Yapp.. pasti kalian tau kan ,,
tempat yang seharusnya bagi seorang istri adalah di rumahnya. Menjaga keluarga
(red:anak-anak) dan kehormatan suaminya.
Bismillahirrohmaanirrohim..
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan
sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat
kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah
telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka
nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah
mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan
untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar." (4: 34)
Hohooo.. setidaknya seperti itulah salah satu
kewajiban seorang istri. Nah.. hubungannya dengan pelajaran yang didapat
kemarin adalah…….
Jeng jeng…
I’m sure that not only me, but also all of you
have known about this problem..
#ngggaayyaaa beeuudd :D
WOMAN Vs CAREER Vs FAMILY
:O :O :O :O
Ceritanya gini,, pada suatu ketika aku pergi ke
klien perihal training dan support system .. kemudian saat hari menjelang petang
, kira-kira jam 17:30 suaminya send bbm k beliau. Intinya tanya kapan pulang
atau pulang jam berapa. Beliau agak sedikit kurang suka dan berkata “duh, bawel
banget sii…” *beliau sendiri yang cerita k aku.. :D
Well.. akhirnya beliau sedikit tidak menghiraukan
pertanyaan suaminya itu.
Pelajaran pertama.
Aku jadi tau,, karir itu terkadang membuat kita atau aku sendiri merasa sangat
menginginkannya. Tetapi itulah boomerang untukku sendiri. Sejauh mana aku
bertahan terhadap godaan iming-iming karir yang menjanjikan itu. Untuk
sekarang, mungkin aku masih bebas memilih sesuka hati, jadi workaholic, pulang
malem no problem, santai d kantor no problem dsb.. tapi saat statusku sudah
menjadi “milik” suamiku,, mampukah aku tahan terhadap iming-iming itu dan
mematuhi apa yg suamiku inginkan??
Semoga Allah senantiasa mengingatkanku akan hal
ini… ;(
Secara .. contoh nyata di depan mata. Kedepannya
berarti kumaha manah.. ckckck
Lanjut lagi. Setelah beberapa jam kemudian,
sekitan jam 19:30 , gantian anak-anak nya yang menghubungi. Dari teleponnya
terdengar suara anaknya merengek-rengek entah karena apa. Suaranya tidak
terlalu terdengar. Tapi aku mendengar beliau membentaknya.
“udah ah , mama lagi sibuk nih, kalau kaka ganggu
terus ntar g selesai2.,, bla bla bla” .
*Sedih,,,
Selesai bicara dengan anaknya, beliau langsung
cerita lagi.
“hemm,, Cuma gara-gara mie aja ribut terus… ”
“o,, emang kenapa bu?” #sedikit kepo untuk
klarifikasi.. :D
“dia minta mie k abangnya tapi g d kasih…”
#aku manggut-manggut mesem
Tak lama kemudian.. hp ny kembali bordering. Anaknya
(lagi)
“mamaaa.. maamaa mau mie.. sama abang g dikasih
terusss…”
Terdengar merengek sambil nangis. Pernah juga aku
mendengar. Bukan sengaja mendengarkan . *noted.
“mamaa pulang…ade takut sendirian d rumah…”
Atau sengaja diperlihatkan bbm dari anaknya.
“mama cepet pulang.. Ade g mau belajar klo g sama
mama”
dan ungakapan-ungkapan lainnya tentang keinginan
sang anak untuk meminta sang ibunda ada disampingnya.. Bukan hanya dari klien
yg ini, tapi yang sebelum-sebelumnya pun demikian.
Asli,, mau nangis aku dengernya,, L
Pelajaran kedua. Ibu ada untuk anak-anak nya. Bukan ibu ada
untuk memberi harta kepada anak-anaknya. K
Mungkin itu cukup menjelaskan.
Allahu Akbar,,, Allah telah mengingatkan aku
sebelum aku menjadi seperti itu.. dan semoga tidak akan pernah menjadi seperti
itu.
Bagi kawan-kawan yang berminat menjadi “wanita
karir” monggo di renungkan lagi.. semoga apa yang kita miliki kelak selalu di
ridhai Allah SWT dan juga suami kita tercinta…
“hemm.. sebenrnya g enak klo harus terus
ninggalin anak d rumah. Kerpikiran terus,, tapi gimana lagi,, kalo g kerja g
enak juga klo pake uang suami aja. Mau shoping dan segala macem jadi terbatas..”
#slah satu statement yg sering d dengar..
#si aku mesem-mesem geje.. heeuuu
Padahal aku yakin suaminya pun punya penghasilan
yang lebih dan lebih.. ckckckck
Klo demikian, apakah harga anak-anak itu sebatas
belanjaan, salon , dan jalan-jalan??
-________-
Astaghfirullah… maafkan daku jikalau ada yang
slah dalam kata-kata di atas…
Semoga bermanpaat lahir dan batin.. :D
Belajar dari True Story emang lebih gregett… komo nu aya langsung payuneun mata,
langkung jlebb… heeuuu
*Wallohu alam
^_^
No comments :
Post a Comment