Masih ada 8 hari di bulan April ini, sebelum menjemput bulan
kelahiran, biarlah secoret kenangan tertuang dalam bulan ke empat di tahun 2016
ini. Tak banyak yang akan kuceritakan, hanya sepenggal kisah tentang sosok
ayah.
Suatu hari saat malam telah tiba, aku dan suamiku beranjak
pergi menuju sebuah supermarket terdekat. Menuju ke lantai atas sebenarnya
tidak ada niat membeli apapun, namun sebagai seorang wanita pada umumnya, meski
bukan untuk diri sendiri, sepertinya sangat disayangkan jika ada barang yang
cocok dihati dengan harga terjangkau dilewatkan. :D yap ! sebuah batik manis
untuk suami tercinta akhirnya membuat kami menjadi salah satu pengantri kasir.
Cukup panjang, dan sedikit membuat kami kehabisan gaya dalam mengantri. Haha namun
disela-sela antrian, tepat dihadapanku berdiri seorang lelaki paruh baya.
Kebiasaan jelekku mungkin, mengamati seseorang dari ujung ke ujung. Hanya
sekilas dan tak ada yang aneh ataupun luar biasa. Ia mengenakan kaos oblong,
celana jeans agak sedikit usang dan sandal jepit legendaris (you know what I mean.
Merek S*allo*) .